Menkes Minta Pemda Siaga DBD, Kasus Purwakarta Jadi Alarm

Menkes Minta Pemda Siaga DBD, Kasus Purwakarta Jadi Alarm

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali   Menteri Kesehatan (Menkes) Terawan Agus Putranto meminta jajaran pemerintah daerah mengantisipasi penyebaran wabah demam berdarah dengue (DBD) yang telah menewaskan sejumlah orang beberapa hari terakhir.

Menurutnya, insiden meninggalnya warga di Purwakarta, Jawa Barat, karena terjangkit DBD merupakan peringatan bagi pihaknya.
"Untuk DBD di Purwakarta sudah alarm warning buat kita, sudah ditindaklanjuti langsung oleh dinas kesehatan atas rekomendasi-rekomendasi dari Kemenkes," ucap Terawan kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Jumat (17/1).

Menurutnya, DBD berpotensi menjadi wabah yang mengancam masyarakat bila tidak segera ditindaklanjuti pemerintah. Namun, Terawan menegaskan, pemerintah telah dalam posisi waspada yang tinggi untuk mengantisipasi potensi tersebut.

"Wabah itu memang akan menjadi hal berbahaya bila dari awal tidak ditindaklanjuti, namun kita sudah menindaklanjuti dengan kewaspadaan yang tinggi," ucap Terawan.
Kasus DBD di Kabupaten Purwakarta mulai meningkat seiring memasuki puncak musim hujan. Sebanyak satu orang dikabarkan meninggal setelah terkena DBD beberapa hari yang lalu.

Terpisah, Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Siti Nadia Tarmizi menyebut ada 84 laporan kasus DBD di enam provinsi di Indonesia sejak awal 2020, yakni di Kalimantan Tengah, Lampung, Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Riau, dan Sumatera Barat.

Namun demikian, Nadia menyebut kasus DBD tersebut terbilang masih cukup rendah dan belum menjadi kasus kejadian luar biasa (KLB).
"Laporan kasus baru dari enam provinsi, jumlahnya sekitar 84 kasus, jumlah yang sangat rendah kalau kita bandingkan dengan tahun 2019," ucapnya, dikutip dari Antara, Kamis (16/1).

Kemenkes sendiri sejak November 2019 telah mengeluarkan surat edaran kepada seluruh pemerintah provinsi dan rumah sakit terkait antisipasi DBD. Surat edaran tersebut mempertimbangkan faktor curah hujan tinggi yang meningkatkan risiko kasus DBD.

Diketahui, kejadian demam berdarah pada 2019 melonjak hingga 100 persen dengan total 124 ribu kasus dan 831 orang meninggal. Beberapa wilayah dengan kasus DBD tertinggi adalah Jawa Barat, Jawa Timur, DKI Jakarta, dan juga Sumatera Utara.
























sumber : CNNIndonesia.com

Related

Gaya Hidup 7485414196843932039

Post a Comment

emo-but-icon

item