Tragedi Lift Jatuh di Ayuterra Resort Ubud: Pohon Ditebang Tanpa Diupacarai, 'Sang Penunggu' Marah
Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Tragedi memilukan terjadi di Ayuterra Resort Ubud, Bali Jumat (1/9/2023) sekitar pukul 13.00 WIB.
Sebuah lift terjatuh hingga mengenaskan lima orang karyawan di dalamnya.
Pihak kepolisian melakukan pemeriksaan terkait kasus ini.
Ada beberapa temuan dari hasil pemeriksaan pihak kepolisian di lokasi kejadian.
Polisi menduga hanya terdapat satu tali sling pada kereta lift.
"Awalnya tiga (tali sling) sekarang jadi satu. Tahun 2022 itu masih tiga, baru 2023 diganti, Maret 2023 kalau enggak salah (diganti)," ujar Kasatreskrim Polres Gianyar AKP Ario Seno Wimoko, Selasa (5/9/2023) seperti dikutip TribunJakarta.com dari Kompas.com.
Pengurangan tali tersebut diduga menjadi salah satu penyebab sangat mudahnya lift terjatuh.
Pemilik resort yang meminta tali sling lift dikurangi.
"Mungkin itu Owner yang minta ke teknisinya. Mungkin harapannya supaya perwakilannya lebih mudah kalau penggantian lebih gampang atau bagaimana," ujarnya.
Selain itu, penyebab lainnya lantaran roda rem lift take berfungsi dengan baik.
"Lagi didalami, Karena pada saat itu diperkirakan remnya tidak berfungsi. Di sana harusnya ada rem, ternyata diduga rem tidak berfungsi dengan baik," kata Kabid Humas Polda Bali Kombes Pol Avitus Panjaitan.
Pihaknya akan menggelar reka ulang uji tarik lift untuk mengetahui penyebab putusnya tali berimbas kecelakaan.
Sementara itu, Gubernur Bali I Wayan Bali mengatakan salah satu faktor putusnya tali sling lift di Ayu Terra Resort karena tidak adanya proses perawatan dengan baik.
"Sarana yang digunakan untuk itu mungkin ya Karena sudah lama enggak dievaluasi," tambahnya.
Namun, beredar kabar penyebab tragedi memilukan itu terjadi lantaran 'Sang Penunggu' di resort tersebut marah.
Hal itu diketahui dari video yang diunggah @kabarnegri.official di Instragram via @koranbaliexpress.
Kemarahan Sang Penunggu dipicu karena ada dua pohon di resort tersebut yang tidak diupacarai sebelum ditebang.
"Menurut apa yang disampaikan dalam video penunggu pohon tersebut marah karena tempat mereka dirusak begitu saja dan masih menurut apa yang disampaikan dalam video, Korean saat ini pasti belum dilepaskan dan disarankan untuk membuat pelinggih di tempat tersebut," tulisnya.
"Percaya atau tidak mari kembalikan ke diri kita masing-masing," tutupnya.
Lima orang karyawan yang tewas tersebut bernama I Wayan Aries Setiawan (23), Sang Putu Bayu Krisna (19), Ni Luh Superningsih (20), Kadek Hardiyanti (24) dan Kadek Yanti Pradewi (19).
Tribunenews