Ketua Umum PBNU: KH Hasyim Asy'ari Tak Pernah Mengkafirkan Orang

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali -  Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Said Aqil Siradj mengatakan Masjid KH Hasyim Asy'ari tidak hanya simbol umat Islam di Jakarta saja melainkan seluruh Indonesia.
Penamaan masjid itu sendiri, kata dia merupakan penghormatan untuk salah satu ulama serta pahlawan Nasional.

"Hasyim Asyari merupakan nama besar dalam merebut kemerdekaan dan ikut serta dalam melawan penjajah. Tidak ada ulama besar di dunia yang mempunyai jargon membela tanah air bagian dari iman kepada Allah SWT," kata Said saat tasyakuran Masjid KH Hasyim Asyari, di Jakarta Barat, Senin, 17 April 2017 malam.

Dalam sambutannya, Said juga menegaskan kalau Hasyim Asyari, yang merupakan kakek dari Presiden RI ke -4 Abdurrahman Wahid itu tidak pernah mengkafirkan orang lain. Bahkan, kata dia, Kiai Hasyim Asy'ari merupakan salah satu ulama dengan kecintaan tanah air yang tinggi.

"Kata beliau barang siapa mati saat membela tanah air, maka mati syahid sedangkan siapapun yang membela penjajah Belanda boleh dibunuh. Saya juga memiliki tema besar yaitu Islam Nusantara dimana Islam yang menghormati budaya kearifan lokal kecuali tidak bertentangan dengan syariat Islam," papar dia.

Terkait hal tersebut, Said menegaskan Islam Nusantara pada dasarnya berprinsip moderat.


"Dimana masyarakat yang berilmu dapat membangun, cerdas, toleransi, lahir dari Budi pekerti yang luhur. Sehingga dapat serta mampu membangun Islam yang bermartabat," ujar dia.
Selain itu, Said berharap pendirian masjid tersebut dapat memperkokoh Islam di masyarakat. 

"Mudah-mudahan masjid ini jadi benteng Islam Nusantara dan simbol dalam memperkuat Islam yang modern dan toleran," Said menandaskan.


(Liputan6)

Related

Indonesia 6490908530705398853

Post a Comment

emo-but-icon

item