Di Tengah Tren Kopi, Wanita Ini Jual Minuman Cokelat Beromzet Rp 50 Juta/Bulan


Di Tengah Tren Kopi, Wanita Ini Jual Minuman Cokelat Beromzet Rp 50 Juta/Bulan

Srinadi 99,7 FM | Radio Bali - Berawal dari keresahannya akan konsumsi kopi yang berlebihan dan cenderung membahayakan kesehatan, Irena Surosoputra berhasil jadi pebisnis muda dengan omzet puluhan juta rupiah. Adalah cokelat yang berhasil mengantarkannya menjadi seorang pengusaha yang kini bisa mendapatkan omzet hingga Rp 50 juta per bulannya.

Lewat minuman cokelat dengan merek Cokelatin, Irena berhasil menjual produk cokelat bubuk yang diracik menjadi minuman sehat, khususnya bagi para pecinta kopi yang kini tak bisa lagi minum kopi. Seperti itulah penjelasan Irena, kenapa akhirnya dia bisa menjual Cokelatin.

Irena mengaku resah lantaran ingin mengurangi porsi kopi yang selama ini dikonsumsinya berlebihan. Minuman cokelat pun dipilih untuk menggantikan kopi yang selama ini menjadi temannya beraktivitas sebagai seorang pekerja event organizer (EO). 

"Ngalihin kopi itu kan enggak mungkin ke teh atau susu. Jadi saya cari minuman yang mendekati kopi rasanya. Terus yang bisa masuk itu kan dark chocolate, karena dia sehat dan antioksidan. Kadar gulanya rendah," katanya kepada detikFinance saat ditemui di Jakarta beberapa waktu lalu, ditulis Sabtu (13/1/2018).

Kemudian, wanita yang berdomisili di Tangerang ini pun memilih cokelat untuk dikonsumsi. Tapi siapa sangka, minuman cokelat yang diraciknya ternyata mampu memikat teman-teman dekatnya yang akhirnya menyarankan dia untuk berbisnis minuman cokelat yang diracik sendiri.

"Saya ngeracik menu Cokelatin ini sampai 8 bulan," tutur dia.
Di Tengah Tren Kopi, Wanita Ini Jual Minuman Cokelat Beromzet Rp 50 Juta/BulanFoto: Dok. Cokelatin

Bahan utama cokelat yang diracik oleh Irena berasal dari Makassar. Dia bilang, produk-produk cokelat asal luar pun banyak yang bahan bakunya berasal dari Indonesia, khususnya Makassar. Hal ini pula yang memantapkannya untuk mencoba peruntungan berbisnis minuman cokelat premium.

Cokelat yang diraciknya sengaja tak ditambahkan perisa, pengawet dan pengental. Hal ini agar menjaga esensial dari cokelat itu sendiri sehingga memberikan sensasi yang berbeda bagi para penikmat minuman cokelat pada umumnya.

"Ternyata di Swiss sendiri enggak punya perkebunan cokelat. Jadi mereka sendiri dapat suplai cokelat dari Sulawesi. Cuma, kita tahunya itu cokelat impor kan, padahal bahan bakunya dari kita. Itu sih yang awal mulanya tertarik," ujar Irena.

Irena kemudian memutuskan untuk berhenti bekerja dan fokus pada bisnisnya menjual Cokelatin. Ada 3 varian yang dijual oleh Cokelatin, yakni choco classic yang dibuat untuk lidah orang Indonesia yang senang cokelat manis, kemudian choco latte yang menyasar segmen pecinta cokelat susu, dan yang paling esensial, dark chocolate untuk para konsumen yang memang senang dengan rasa asli cokelat itu sendiri.
Di Tengah Tren Kopi, Wanita Ini Jual Minuman Cokelat Beromzet Rp 50 Juta/BulanFoto: Dok. Cokelatin

"Tapi dulu kita jualannya belum pakai logo. Masih pakai kemasan plastik putih gula begitu. Jualannya by order, teman-teman kantor. Seperempat, setengah kilogram. Tapi permintaan makin hari makin banyak. Jadi makanya benar-benar bisa pakai logo Cokelatin ini mulai Mei 2016," ceritanya.

Cokelatin pun akhirnya dijual ke pasaran, dan dalam waktu dua tahun, Irena berhasil meraup omzet hingga di atas Rp 50 juta per bulannya, dengan jumlah cokelat bubuk yang diproduksi mencapai 1 hingga 1,5 ton.

"Dulu awal produksi kita masih sedikit, palingan 5 kilogram, dengan omzet Rp 600 ribu sampai Rp 1 juta. Sekarang sudah 1-1,5 ton per bulan," ucapnya.

Irena mengaku produk Cokelatin yang dibuatnya telah berhasil menarik minat sejumlah negara di Asia seperti Sri Lanka dan Korea Selatan. Hal itu berhasil dicapainya lewat sejumlah expo yang dihadiri oleh Cokelatin. Namun hal itu memang masih dalam proses.

Tapi di dalam negeri, Cokelatin sudah memiliki sejumlah agen yang tersebar di beberapa kota di Pulau Jawa seperti Semarang, Lumajang, Malang dan Surabaya serta 13 agen di area Jabodetabek. 

Produk Cokelatin juga bisa ditemui secara langsung di sentra oleh-oleh di Bandara Soekarno Hatta dan juga Sunter. Produk Cokelatin dijual dengan berbagai range harga dari sejumlah varian, seperti produk Dark chocolate dengan harga Rp 60 ribu untuk 250 gram, Classic dan latte Rp 40 ribu untuk 250 gram serta Rp 170 ribu untuk produk dark chocolate kemasan 1 kg.

Bagi anda yang penasaran dengan produk Cokelatin, dapat mencari tahu informasi lebih lanjut lewat kontak di bawah ini:
Instagram: @cokelat_in
Email: dicokelatin@gmail.com
Facebook: cokelatin

Di Tengah Tren Kopi, Wanita Ini Jual Minuman Cokelat Beromzet Rp 50 Juta/Bulan

(detik.com)

Related

Berita Ekonomi 7593336367932120281

Post a Comment

emo-but-icon

item